Pengobatan Asma

Penyakit Asma dapat disembuhkan dalam waktu 2 pekan, kurang lebih 10 kali terapi. Baik itu yang bersifat keturunan maupun Asma yang muncul baru.

Ciri sesak nafas karena asma adalah:
1. Terpicu karena asap rokok.
2. Bau yang menyengat.
3. Perubahan cuaca.

Asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang nengandung arti “sulit bernafas”, adalah suatu jenis penyakit gangguan pernafasan khususnya pada paru-paru, yang sering menyebabkan sesak dikarenakan ada penyempitan pada saluran pernafasan disebabkan aktifitas berlebih sehingga terjadi suatu rangsangan tertentu hingga timbul peradangan dan penyempitan pada pembuluh darah dan udara yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada.
Disklaimer: kecepatan dan tingkat kesembuhan bisa berbeda untuk pasien yang berobat, sesuai dengan tingkat kesulitan, lama yang diderita, dan usia.

Pemicu Asma yang umum diantaranya :

  • Menghisap asap rokok dan kayu bakar
    Asap rokok dan kayu bakar mengandung CO2 dan racun dari tembakau yang dapat menyakiti paru penderita asma, sehingga memicu peradangan dan produksi lendir.
  • Menghirup udara berpolusi
    Udara berpolusi mengandung zat-zat berbahaya maupun asap dari knalpot kendaraan bermotor. Ini pun menyebabkan hal yang sama pada penderita asma.
  • Menghirup iritan saluran nafas lain seperti parfum atau bahan pembersih (sabun, desinfektan)
    Parfum maupun bahan pembersih mengandung bahan yang dapat merangsang terbentuknya lendir pada paru. Bagi penderita asma hal ini menyebabkan kekambuhan berulang.
  • Menghirup zat penyebab alergi seperti jamur, debu, atau rambut binatang.
    zat-zat ini juga mengandung bahan kimia atau yang merangsang produksi lendir pada paru yang over sensitif.
  • Infeksi saluran pernafasan seperti batuk, pilek, sinusitis atau bronchitis.
    Hal ini memperparah kondisi asma seseorang dan membuat asma muncul dengan segera.
  • Terkena udara dingin atau panas.
    Perubahan cuaca secara drastis dan mendadak sulit diikuti oleh paru yang sedang sakit, sehingga mudah memicu asma seseorang.
  • Kelelahan fisik atau olahraga.
    Kelelahan mengharuskan paru bekerja ekstra untuk menambah oksigen. Bagi penderita asma, hal ini adalah penderitaan karena paru sedang tidak mampu untuk bekerja lebih keras. Akibatnya, asma menjadi kambuh. SERINGKALI hal ini merupakan gangguan jantung yang tidak disadari oleh penderita asma, dan menganggapnya sebagai sakit asma semata.
  • Menstruasi.
    Sedikit penderita asma yang kambuh karena menstruasi. Bila ini terjadi, juga disebabkan kebutuhan oksigen yang menyebabkan paru bekerja ekstra.

Tanda-tanda dan gejala asma :

  • Nafas pendek
  • Pengetatan pada otot dada atau rasa sakit pada dada
  • Sulit tidur karena nafas pendek, batuk atau nafa sengau
  • Suara sengau atau siulan ketika bernafas
  • Sesak nafas (episode berulang dari mengi) dan dada terasa berat
  • Batuk (dahak bisa saja terbentuk di paru-paru karena batuk tapi sulit dikeluarkan)
  • Batuk atau sengau yang memburuk ketika terserang virus pernafasan seperti pilek dan flu
  • Muncul penyakit refluks gastroesofagus (GERD), Rinosinusitis dan Apnea tidur obstruktif
  • Muncul gangguan kecemasan

Bila penyakit asma kronis ;

  • Bertambahnya tingkat keparahan dan frekuensi dari tanda dan gejala asma
  • Turunnya rata-rata maksimum aliran nafas yang diukur oleh peak flow meter, peralatan sederhana yang digunakan untuk memeriksa seberapa baik paru-paru anda bekerja.
  • Meningkatnya kebutuhan untuk menggunakan bronchodilator, pengobatan yang membuka jalan nafas dengan mengistirahatkan otot-otot saluran pernafasan.

Pencegahan Asma :

  • Pembatasan pajanan terhadap rokok baik pada saat dalamkan dungan dan setelah lahir, menyusui
  • Peningkatan pajanan terhadap tempat penitipan anak atau keluarga besar
  • Pajanan terhadap binatang peliharaan pada usia dini juga mungkin bermanfaat
  • Pengurangan atau penghilangan senyawa tertentu yang diketahui berasal dari tempat kerja pada orang-orang yang sensitive

Tata laksana atau pengobatan Asma :

  • Modifikasi gaya hidup, menjahui pemicu merupakan komponen kunci dalam meningkatkan kendali dan mencegah serangan.
  • Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan, sediakan selalu obat ini dirumah dan bawalah setiap kali berpergian, obat yang digunakan untuk menangani asma dibagi menjadi dua kelas umum yaitu ;
  • Obat pelega nafas cepat yang digunakan untuk menangani gejala akut (obat reliever atau pereda serangan asma yang diberikan saat terjadi serangan asma)

Obat pengendali jangka panjang yang digunakan untuk mencegah perburukan lebih lanjut (obat controller atau pengendali asma yang diberikan setiap hari sebagai pencegah bila serangan asma sudah berat)

Ninis. Ponorogo Jatim.
Mahasiswa Unair ini telah menderita asma selama tujuh tahun. Pergaulannya serasa terganggu akibat rasa rendah diri karena sakit sesak napas. Terutama apabila harus berbicara dengan lawan jenis. Timbul kekhawatiran jangan-jangan nanti dijauhi teman-temannya. Kekhawatiran seperti ini tidak sepenuhnya salah, sebab sebagian masyarakat memang masih menganggap penyakit asma ini dapat menular dan tidak dapat disembuhkan.

Pemuda ini menunjukkan gangguan kuat pada diafragma perut dan penurunan elastisitas otot punggungnya. Meski pun cukup rumit, namun setelah tujuh kali perawatan, penyakit asma ini dapat disembuhkan.
Pasien ini sebelumnya harus menjalani pengobatan asma dan menghabiskan 50 (lima puluh) butir obat setiap minggu ini, kini dapat tidur dengan nyenyak dan tak memerlukan pil lagi. Kalau sebelumnya dia harus menelan pil, agar tidak kambuh saat menghadap atasan, kini dia dapat berbicara dengan tenang.

Istyanti. Sidoarjo.
Ibu muda ini datang ke PENNASIA dalam keadaan pucat dan terengah-engah. Sakit asmanya muncul secara tiba-tiba dan kondisinya cukup berat. Gangguan terdeteksi pada otot dada dan penurunan elastisitas otot punggungnya. Setelah ditangani kondisinya langsung membaik.
Kehadiran berikutnya hanya merupakan penyempurnaan dari kasus tersebut. Untuk mencapai kondisi yang cukup baik, normalisasi yang diperlukan ibu ini kurang lebih sebanyak 4 kali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Silahkan tanya
Perlu bantuan?
Scan the code
Mohon sabar.
Mungkin sedang handle pasien.